Visionary Life Book

Tiap manusia pasti mengemban amanah dan memiliki tujuan mengapa kita dilahirkan di muka bumi ini. Namun sayangnya, tidak semua orang sadar akan hal itu. Seringkali manusia harus bertemu dengan Quarter Life Crisis atau gagal berkali-kali hingga akhirnya berkontemplasi tentang arah hidupnya. Terlebih, tidak ada kepastian setelah hal tersebut terjadi pada dirinya, ia akan menyadari jati dirinya dengan baik. Bahkan, terdapat banyak sekali elemen-elemen penting yang perlu dipahami, direncanakan, dan dievaluasi terkait dengan visi misi hidup hingga strategi dalam mencapainya. Sehingga, jika gagal memiliki konsep hidup yang benar, orang-orang cenderung akan gelisah, bingung, tersesat dan frustasi secara berkepanjangan dalam menjalani hidup. Nyatanya, tidak hanya anak muda yang mengalami ini, banyak orang tua yang masih terjebak dan tersesat dalam konsep hidup yang hakiki.

 

Dinamika dunia yang terus berubah memang membuat manusia perlu adaptif agar relevan dengan masa nya. Namun, manusia sejatinya selalu membutuhkan pegangan atau pondasi berupa hal yang rigid dan pasti. Hal itu adalah prinsip hidup yang dijabarkan dengan visi dan misi hidup. Selanjutnya, visi dan misi hidup yang pasti itu, diturunkan menjadi target dan rencana aksi yang diimplementasikan sesuai dengan kelebihan, kekurangan, dan keunikan masing-masing orang. Sehingga, di dalam buku ini dijelaskan mengenai tutorial cara agar manusia dapat hidup visioner dan bermakna, untuk mencapai kesuksesan di dunia dan di akhirat (visi hidup manusia), sesuai dengan keunikan individu.

 

Selanjutnya, buku ini menurunkan visi hidup menjadi tiga misi yang berlaku untuk semua orang, yaitu 3S: ‘Self-Sufficient’, ‘Socially Committed to Your Surroundings’, dan ‘Spiritually Prepared For The Afterlife’. Semakin naik ke tangga berikutnya, semakin sedikit orang yang ditemukan dan semakin sulit langkahnya. Untungnya, buku ini memberikan indikasi-indikasi dan ide bagaimana untuk mencapai hal tersebut sesuai dengan kemampuan masing-masing.

 

Buku ini mengajak pembaca untuk menaiki helikopter dan zoom out dalam kehidupannya untuk tahu dimana mereka harus berada pada akhirnya. Lalu, mengetahui perjalanan seperti apa yang harus mereka tempuh selama hidupnya. Karena, jika hidup sekedar hidup, monyet di hutan juga hidup. Para visioner yang sesungguhnya anti dengan mediocrity atau menjadi orang yang biasa-biasa saja. Mereka tahu mereka dilahirkan untuk menjadi pemenang. Tentu dengan konsekuensi yang berat dan tidak semua orang sanggupi. Dengan demikian, makna hidup dan kesuksesan hidup mereka pun jauh melampaui imajinasi manusia pada umumnya.

 

Be Visionary, Be Legendary